Rocky Gerung: Demo Besar di Sejumlah Daerah Akumulasi 10 Tahun Represi Jokowi!

- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 14:50 WIB
Rocky Gerung: Demo Besar di Sejumlah Daerah Akumulasi 10 Tahun Represi Jokowi!


Rocky menegaskan bahwa publik membutuhkan sinyal bahwa Presiden Prabowo benar-benar akan tampil secara otentik memberantas korupsi dan mengambil jarak dari masa lalu. 


“Mungkin separuh dari kabinet bahkan harus diganti – dibaca sebagai awal untuk menciptakan kembali relasi dan kolaborasi yang bagus antara masyarakat sipil dan pemerintah.”


Meski mengakui legitimasi kemarahan publik, Rocky memperingatkan adanya potensi tunggangan politik dalam gelombang demonstrasi ini. 


Ia menyebut adanya persaingan elit yang bisa memanfaatkan momentum tragis ini.


“Ada internal struggle di kalangan elit. Siapa yang bersorak karena ada peristiwa semacam ini? Siapa yang menjadi oportunis karena menganggap ini kesempatan untuk mengaduk-aduk sesuatu yang ada di air keruh,” ujarnya.


Rocky menilai ada persaingan politik antara Presiden Prabowo yang sedang mencari strategi untuk memenuhi permintaan rakyat agar menarik garis dari Presiden Jokowi, dengan Jokowi yang mungkin merasa tekanan makin kuat sehingga harus mempersiapkan kekuatan politik baru.


Rocky juga memperingatkan dampak ketidakstabilan politik terhadap iklim investasi. 


Menurutnya, investor pasti akan menunggu, menunda, atau bahkan membatalkan MOU bila situasi politik terus memburuk.


“Tidak ada orang yang ingin menanam modal dalam kondisi politik yang betul-betul tidak stabil. Investasi akan memburuk bila demonstrasi memperlihatkan brutalitas dan berakhir pada kekerasan,” katanya.


Namun ia meyakini, bila Prabowo melakukan radical break dan pembersihan kabinet, hal itu justru akan menciptakan kondisi positif yang membuat investor percaya kembali pada kepastian hukum dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.


Rocky juga mengkritik penanganan demonstrasi yang dinilai masih menggunakan paradigma lama. 


“Tampak sekali dalam penanganan pengunjuk rasa ini, polisi masih menggunakan paradigma lama yakni represi,” ujarnya.


Sementara itu, massa melihat aksi-aksi demonstrasi sebagai katarsis dari frustrasi publik yang selama ini mengendap dan ditekan. 


“Dalam psikologi sosial, setiap gejala represi akan menumpuk, berakumulasi menjadi dendam. Represi selama 10 tahun ini akhirnya muncul ke permukaan,” jelasnya.


Rocky menutup analisisnya dengan pesan tegas kepada Presiden Prabowo. 


“Saya harap Presiden Prabowo bisa mengatakan: ‘Saya mengerti keadaan dan saya akan mengubah banyak hal. Saya akan melakukan radical break dan saya pastikan bahwa yang akan saya lakukan akan menimbulkan harapan baru dan solidaritas baru di antara warga‘.”


Sumber: JakartaSatu

Halaman:

Komentar