Minta Maaf Tidak Cukup, Ini Yang Harus Dilakukan DPR RI Agar Bebas Dari Teror Rakyat!

- Minggu, 31 Agustus 2025 | 15:45 WIB
Minta Maaf Tidak Cukup, Ini Yang Harus Dilakukan DPR RI Agar Bebas Dari Teror Rakyat!




POLHUKAM.ID - Permintaan maaf anggota DPR RI saja dinilai tidak cukup untuk meredam amarah warga yang menjarah rumah-rumah pejabat pada Sabtu (30/8/2025).


Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai bahwa penjarahan rumah pejabat pada Sabtu kemarin merupakan kalkulasi kemarahan warga selama puluhan tahun. 


Bukan hanya karena kinerja DPR RI yang buruk, namun gaya hidup pejabat yang mempertontonkan kesenjangan sosial yang curam di masyarakat juga menjadikan hal tersebut sebuah bahan bakar untuk aksi penjarahan. 


Maka Pendiri Lingkar Madani (LIMA) itu menduga bahwa permintaan maaf para pejabat saja tidak terlalu cukup untuk meredam emosi warga. 


Menurutnya minta maaf memang perlu. Namun melihat reaksi masyarakat saat ini menunjukan bahwa masyarakat sudah tidak percaya lagi hanya dengan kata-kata DPR RI. 


Terlebih pejabat yang kerap mengumbar janji kemudian mudah melupakannya apabila masyarakat lengah sedikit saja. 


“Karena saat ini rakyat sudah pada level kerap dijanjikan ini itu, rakyat lupa sedikit dia lupa panjang banget,” ucap Ray Rangkuti dihubungi pada Minggu (31/8/2025).


Maka kata Ray Rangkuti, DPR RI harus segera memulai untuk mengerjakan tuntutan rakyat secepatnya. 


Tuntan rakyat kali ini juga kata Ray Rangkuti sudah sangat jelas yakni revisi UU Omnibuslaw, Revisi UU KPK agar KPK kembali lebih kuat lagi, tuntaskan RUU Perampasan Aset, dan tinjau kembali KUHAP.


Menurut Pegiat antikorupsi itu apabila langkah nyata itu tidak segera diambil DPR RI maka jangan harap teror terhadap anggota dewan berhenti sampai di hari ini saja. 


Sebab publik sudah hafal dengan gaya elit yang kerap berjanji dan kemudian pura-pura lupa.


“Tapi kalau empat isu itu besok diungkapkan akan diperbaiki, ditinjau oleh anggota DPR RI, saya lihat ada tanda-tanda akan mereda,” bebernya. 


Sebelumnya sejumlah politisi di DPR RI meminta maaf kepada publik usai rumahnya diserbu dan dijarah warga. 


Misalnya saja Anggota DPR RI Eko Patrio dan Uya Kuya yang meminta maaf secara terbuka ke publik melalui media sosial. 


“Dengan penuh kerendahan hati, saya Eko Patrio, menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan, atas keresahan yang timbul akibat perbuatan yang saya lakukan," kata politisi PAN itu.


"Saya berkomitmen untuk sungguh-sungguh menjalankan peran saya, sebagai wakil rakyat dengan ketulusan, keberanian, dan tetap menjaga sumpah yang telah saya ikrarkan," katanya.


Senada, Anggota DPR RI dari partai PAN, Surya Utama alias Uya Kuya juga meminta maaf usai terjadi gelombang aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir hingga berujung ricuh.


Permintaan maaf Uya Kuya tersebut disampaikan melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (30/8/2025) malam.


"Assalamualaikum warohmatulah wabarokatuh. Saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Tulus dari lubuk hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia atas apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini atas perbuatan yang saya lakukan baik sengaja ataupun tidak sengaja," kata Uya.


Sumber: Tribun

Komentar