POLHUKAM.ID - Nama Riza Chalid kembali mencuat di sela aksi besar-besaran saat ini.
Sebelumnya ia terlibat kasus yang melibatkan Setya Novanto ketua DPR RI dalam kontroversi perpanjangan izin operasi PT Freeport Indonesia sebuah perusahaan tambang emas yang besar di Provinsi Papua yang sudah berdiri sejak 1966.
Sebelum dijadikan tersangka oleh Prabowo, kedua tokoh besar tanah air tersebut pernah memiliki hubungan yang sangat harmonis.
Riza Chalid disebut sebagai donatur kampanye Prabowo pada tahun 2014 saat berpasangan dengan Hattarajasa.
Ia ditengarai sebagai salah satu donatur Prabowo Hatta dengan membiayai tabloid fitnah Obor Rakyat dan membeli Rumah Polonia yang menjadi markas tim sukses Prabowo-Hatta.
Ia juga disebut-sebut ikut membiayai kampanye pencalonan presiden Anies Baswedan dengan menyumbangkan private jet miliknya yang digunakan Anies untuk berkampanye.
Kabar keterlibatannya dalam mendanai kampanye Prabowo pernah dibantah timses.
Mantan perwira intelijen dari BIN, Sri Rajasa Candra, mengatakan bahwa bos minyak Riza Chalid sempat kibuli atau bohongi kubu Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.
“Apa yang terjadi saat itu, Riza Chalid melakukan kebohongan,” kata Sri Rajasa dalam sinear Forum Keadilan TV dikutip pada Selasa, 2 September 2025.
Riza menyepakati akan mendanai Prabowo akan tetapi janji tersebut tak ditepati.
Lebih lanjut Sri Rajasa menyebut Riza Chalid juga menjegal investor minyak dari Rusia yang ingin bekerja sama dengan Pertamina. Investor tersebut dibawa adik Prabowo.
“Akhirnya dijegal sama Riza Chalid. Jadi seperti itu situasinya,” ucapnya.
Ia menyebut, Riza Chalid menjadi bohir atau penyandang dana aksi demonstrasi dan membuatnya chaos sebagai bentuk balas dendam.
“Sekarang inilah peluang Riza Chalid membalas sakit hatinya setelah ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.
👇👇
Sumber: JawaPos
Artikel Terkait
Daftar Pejabat DPR Dengan Masa Jabatan Terlama, Ada Yang Capai 35 Tahun!
GMNI Tuntut Prabowo Runtuhkan Ketidakadilan Struktural di Sektor Ekonomi
Tersandera Jokowi dan Geng Solo, Yusuf Blegur Nilai Presiden Prabowo Lemah
Ketua MPP PKS: Pemerintah Jangan Basa-basi soal RUU Perampasan Aset