Roy Suryo Ragukan Klaim MDIS soal Gibran: Tidak Masuk Akal Waras, Kecuali bagi Termul

- Kamis, 02 Oktober 2025 | 10:25 WIB
Roy Suryo Ragukan Klaim MDIS soal Gibran: Tidak Masuk Akal Waras, Kecuali bagi Termul


POLHUKAM.ID -
Pakar telematika, Roy Suryo, merespons kabar mengenai Management Development Institute of Singapore (MDIS) yang disebut-sebut telah mengonfirmasi Gibran Rakabuming Raka pernah berkuliah di sana dan meraih gelar sarjana.

Dikatakan Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, kabar tersebut justru menimbulkan tanda tanya besar.

“Meski panjang lebar statemennya, namun lucunya tidak ada satu pun nama jelas siapa yang mengatakan pernyataan tersebut dan apa jabatannya di MDIS. Sangat aneh dan tidak masuk akal waras (kecuali bagi para TerMul),” kata Roy kepada fajar.co.id, Kamis (2/10/2025).

Roy menambahkan, MDIS memang merupakan kampus lama yang berdiri sejak 1956 dengan nama awal SAMTAS (Singapore Association of Management and Training for Advanced Studies) sebelum berganti nama menjadi MDIS pada 1984.

Namun, secara kualitas akademik, kampus tersebut tidak masuk jajaran bergengsi.

“Sekarang MDIS hanya menduduki peringkat ke-46 dari 55 kampus swasta di Singapura. Bahkan tidak muncul di peringkat universitas dunia utama (QS/THE),” sebutnya.

Ia menyebut, kampus yang beralamat di 501 Stirling Road, Singapore, itu justru sering jadi bahan olok-olokan di media sosial.

“Kalau dibandingkan dengan Universitas Papua yang ada di peringkat 11.814, MDIS malah lebih rendah, terseok di urutan 17.436,” imbuhnya.

Roy menilai kabar klaim MDIS tersebut ibarat surat kaleng yang tidak jelas sumbernya. Alih-alih menambah kejelasan, hal itu justru memperbesar kecurigaan publik.

“Ini makin menambah keraguan masyarakat waras tentang keabsahan ijazah Fufufafa, apalagi soal penyetaraan ijazah SMA-nya yang juga dipertanyakan,” tandasnya.

Roy mengingatkan bahwa berdasarkan UU Pemilu No. 7 Tahun 2017 Pasal 169 huruf r, syarat minimal calon presiden dan wakil presiden adalah lulusan SMA/SMK/MA sederajat.

“Netizen 62 bahkan sudah banyak menguliti kesemrawutan pendidikan Fufufafa bersama BIN (Badan Intelijen Netizen),” kuncinya.

Sebelumnya, MDIS akhirnya memberikan klarifikasi resmi terkait status akademik Gibran Rakabuming Raka.

Gabriel J Tan, selaku Manager PR & Communications MDIS, dalam keterangan tertulis pada Rabu (1/10/2025), menjelaskan bahwa Gibran tercatat sebagai mahasiswa penuh waktu di kampus tersebut sejak 2007 hingga 2010.

Ia disebut lebih dulu menyelesaikan program Advanced Diploma, kemudian melanjutkan ke jenjang Bachelor of Science (Honours) bidang Marketing.

Gelar itu diberikan oleh University of Bradford, Inggris, yang saat itu menjadi mitra resmi MDIS.

Gabriel juga menegaskan bahwa pendidikan Gibran berlangsung sesuai standar akademik yang berlaku di universitas mitra internasional MDIS.

Dengan demikian, gelar sarjana yang disandang putra sulung Jokowi tersebut berasal dari University of Bradford, melalui kerja sama program gelar bersama yang dijalankan dengan MDIS.

Selain itu, MDIS mengingatkan bahwa lembaga tersebut merupakan institusi pendidikan profesional nirlaba tertua di Singapura.

Fokus mereka adalah menyiapkan mahasiswa agar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan di dunia kerja global.

Dalam pernyataannya, Gabriel menambahkan bahwa seluruh diploma maupun gelar yang dikeluarkan mitra universitas internasional MDIS mengikuti standar akademik yang ketat.

MDIS, kata dia, berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas pendidikan sekaligus memastikan para mahasiswanya memperoleh pengalaman belajar yang mendalam dan bermanfaat.

Sumber: fajar

Komentar