Menurutnya, ketiadaan penyebutan gelar akademik Jokowi dari UGM dalam sebuah disertasi yang komprehensif dan berjumlah ratusan halaman patut dipertanyakan. “Ini menarik,” tegasnya.
Romo Stefanus juga menyoroti kutipan dalam disertasi tersebut yang merujuk pada artikel Solopos mengenai seorang calon wali kota Solo yang pernah mengalami kendala dalam pemenuhan persyaratan administratif. Meski tidak memastikan bahwa yang dimaksud adalah Jokowi, ia menekankan pentingnya transparansi dan verifikasi dokumen publik, terutama bagi pemegang jabatan tinggi negara.
Artikel ini bersumber dari: RMOL
Artikel Terkait
Profesor Ikrar Bongkar Bahaya Legacy Jokowi: Syarat Wapres RI Hanya Lulusan SD?
Ijazah Jokowi & Gibran Dikritik Iwan Fals: Bagaimana Jika Ternyata Palsu?
Prabowo Kesal Terus Digelendotin Jokowi, Benarkah Hubungan Mereka Retak?
Serakahnomics: Ancaman Penjajahan Gaya Baru yang Wajib Kita Tolak Bersama!