Menurutnya, ketiadaan penyebutan gelar akademik Jokowi dari UGM dalam sebuah disertasi yang komprehensif dan berjumlah ratusan halaman patut dipertanyakan. “Ini menarik,” tegasnya.
Romo Stefanus juga menyoroti kutipan dalam disertasi tersebut yang merujuk pada artikel Solopos mengenai seorang calon wali kota Solo yang pernah mengalami kendala dalam pemenuhan persyaratan administratif. Meski tidak memastikan bahwa yang dimaksud adalah Jokowi, ia menekankan pentingnya transparansi dan verifikasi dokumen publik, terutama bagi pemegang jabatan tinggi negara.
Artikel ini bersumber dari: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara