Hasan, sapaan akrabnya menilai akan ada banyak partai politik alias parpol yang ingin berkoalisi dengan PKB.
Pasalnya, kata Hasan, kondisi politik saat ini cukup potensial untuk kombinasi nasionalis-religius.
"PKB punya nilai yang sangat strategis," ujar Hasan di Jakarta Selatan, Minggu (19/6)
Hasan mengatakan, Partai Gerindra dan PDIP pasti butuh kelompok Islam pada Pilpres 2024.
PKB kata Hasan merepresentasikan kelompok Islam terbesar di Indonesia dalam bentuk partai politik.
Organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) juga menjadi representasi politik PKB.
"Jumlah suara PKB memang besar, 10 juta jiwa untuk popular votenya presiden itu berasa banget," kata Hasan.
Hasan mengatakan, kondisi itu tentunya menjadi keuntungan untuk PKB.
Pasalnya, PKB punya nilai tawar kepada koalisi yang ingin mengajak bergabung.
"PKB punya power sharing dalam menentukan koalisi. PKB bisa meminta jatah capres atau kursi menteri lebih banyak," ujarnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Politikus PAN: Prabowo Jadi Presiden Pertama di Era Reformasi Ikut Aksi May Day
Gatot Nurmantyo Bela Dedi Mulyadi: Gubernur Dipilih Rakyat, Bukan GRIB
Abraham Samad Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
Desakan Pemecatan Wakil Presiden Kian Meluas, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk Bagi Orang Waras!