Bau Peluang Koalisi NasDem dan PKS Pekat, Apalagi Setelah Usung Anies Baswedan Jadi Bakal Capres

- Rabu, 22 Juni 2022 | 05:30 WIB
Bau Peluang Koalisi NasDem dan PKS Pekat, Apalagi Setelah Usung Anies Baswedan Jadi Bakal Capres

Baca Juga: Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Anies Baswedan: Insya Allah Selalu dalam Lindungan..."Nanti pembicaraan kami di hari Rabu, tentu tidak akan langsung cespleng ya kami berkoalisi. Saya katakan tadi, di PKS itu penentuan koalisi dengan siapa dan mengusung siapa itu adalah Majelis Syura," ujar Sohibul di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (20/6/2022).Ia mengatakan, pertemuan tersebut masih berupa komunikasi dan penjajakan antara PKS dengan Partai Nasdem. Khususnya dalam menyamakan persepsi dan pandangan terkait pembangunan Indonesia, yang nantinya menjadi masukan kepada Majelis Syura PKS."Kalau ternyata hasil penilaian Majelis Syura bahwa komunikasi dengan Nasdem, dengan segala substansinya itu ternyata kondusif, bisa jadi kami putuskan untuk kemudian berkoalisi dengan Nasdem," ujar Sohibul.Namun, Sohibul membantah bahwa pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil Rakernas Partai Nasdem yang menghasilkan tiga nama bakal capres, salah satunya adalah Anies Baswedan. Menurut Sohibul, pertemuan antara PKS dan Partai Nasdem adalah kelanjutan komunikasi yang dijalin oleh kedua partai sebelumnya.

Baca Juga: Belum Lepaskan Kekalahan Ahok, Gak Masalah PSI Ogah Dukung Anies Baswedan, Wong Gak Dibutuhkan!"Jadi ini sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan hasil, jadi memang sudah dijanjikan jauh sebelum Rakernas bahwa Nasdem siap bertemu dengan PKS setelah Rakernas," ujar mantan Presiden PKS itu.

Berdasarkan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2019, Partai Nasdem meraup suara sebanyak 9,05 persen. Angka tersebut belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen sehingga Nasdem harus berkoalisi dengan partai lain jika ingin mengusung pasangan capres-cawapres."Pak Surya (Paloh) mengatakan, boarding pass saja kami belum mempunyai, baru separuh tiket. Nah separuh tiket ini yang akan menjadi modal dasar dalam berkomunikasi membangun koalisi dengan partai-partai lain," ujar Sekretaris Steering Committee (SC) Rakernas Partai Nasdem, Willy Aditya di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (17/6/2022) malam.

Baca Juga: Peringatan Buat Kader PDIP, Omongan Megawati Menggelegar, Gak Mau Patuh dan Tunduk, Keluar!

 Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, ditetapkannya tiga kandidat capres pilihan Partai Nasdem yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa merepresentasikan tiga basis kekuatan politik di Indonesia. Menurutnya, tiga basis kekuatan politik itu ialah segmen Islam, nasionalis, dan militer."Tiga kekuatan itu merupakan tiga basis kekuatan yang menjadi penyangga utama politik Indonesia sejak era kemerdekaan. Artinya, peluang kepemimpinan nasional ke depan memang tidak akan lepas dari tiga elemen tersebut," ujar Khoirul dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Jumat (17/6/2022).Dia memaparkan tantangan untuk memastikan masing-masing mendapatkan tiket Pilpres 2024. Menurut dia, Anies masih punya PR besar untuk meyakinkan soliditas pendukungnya di internal Nasdem.Khususnya, publik akan menguji seberapa kompetitif level elektabilitas Anies setelah tidak menjadi gubernur DKI Jakarta di Oktober 2022 ini. Sementara itu, Ganjar sendiri juga masih membutuhkan kepastian restu politik Megawati Soekarnoputri di tengah keroposnya dukungan elite PDIP kepada Ganjar.

Halaman:

Komentar

Terpopuler