Seperti diketahui, koalisi tersebut dibentuk oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Meski demikian, menurutnya, koalisi tersebut memenuhi syarat untuk mengusung kandidat baru dalam pilpres secara elektoral.
"Secara basis, ketiga partai ini tidak punya ceruk pasar yang stabil seperti PKB dengan NU atau PDIP yang memiliki pemilih nasionalis di Jawa Tengah," ujar Erwin DILANSIR DARI GenPI.co, Senin (16/5).
Oleh sebab itu, menurutnya, koalisi tersebut perlu didukung oleh kandidat capres yang punya elektabilitas tinggi.
"Hal ini merupakan upaya untuk mendapatkan efek coattail," tuturnya.
Menurut Erwin, ketiga partai tersebut lebih dekat ke arah nasionalis religius jika dilihat dari basis pemilih dan kecenderungan ideologinya.
"Nama yang paling mendekati sosok tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," kata Erwin.
Menurutnya, saat ini Koalisi Indonesia Bersatu memiliki saingan kuat yang berpotensi menghalangi kemenangan pada Pilpres 2024.
"Saingannya adalah poros nasionalis yang direpresentasikan oleh PDIP dan Gerindra," ujar Erwin.(*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Abraham Samad Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
Desakan Pemecatan Wakil Presiden Kian Meluas, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk Bagi Orang Waras!
Cara Pidato Seskab Teddy Tuai Atensi! Publik Sebut Bisa Jadi Saingan Masuk Bursa Cawapres ke Depan
Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan