"Pengamat dan intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yang sejalan dengan kehendak penguasa. Pengusaha dikasih proyek agar dari hasil proyek ada yang disisihkan untuk membayar mereka," ungkapnya.
Sebelumnya, Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menilai penurunan tren elektabilitas Anies karena tingkat kepuasan Presiden Jokowi dan suara Prabowo Subianto naik.
"Anies trennya masih turun, bersamaan dengan peningkatan approval rating (tingkat kepuasan publik) Pak Jokowi tapi juga bersamaan dengan peningkatan suara Pak Prabowo," kata Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers virtual, Minggu (4/6).
Sebagai informasi, hasil survei terbaru Indikator Politi, Anies kembali mengalami penurunan elektabilitas menjadi 18,9 persen, berbanding jauh dari Prabowo sebesar 38 persen dan Ganjar Pranowo 34 persen.
Sumber: newsworthy
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara