Efriza yang juga dosen ilmu pemerintahan mengamati, rezim sekarang ini menggunakan berbagai cara mempertahankan kekuasaan.
Menurutnya, salah satu cara yang juga digunakan Presiden Jokowi adalah menggandeng Luhut sebagai kuda hitam untuk menaklukkan Golkar. Golkar juga dianggap potensi main serong ke barisan oposisi yaitu Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Sebab, melihat nama calon pengganti ketua umum Partai Golkar ada dari dalam pemerintahan, yakni LBP (singkatan nama panjang Luhut). Inilah pola pemerintah sekarang menjinakkan partai-partai Koalisi yang mereka anggap nakal," tuturnya.
Pada intinya, Efriza menduga, ada ikut campur Jokowi dalam konstelasi internal Partai Golkar, apalagi Luhut sudah menyatakan siap menjadi ketua umum partai berlogo pohon beringin tersebut.
"Mereka tidak ingin berujung kekecewaan dengan dampak penurunan suara dan kursi di Pemilu Serentak 2024 ini," demikian Efriza menambahkan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara