Menurutnya, kondisi itu akan menjadi referensi Presiden Jokowi dalam menunjuk Pj DKI Jakarta.
"Penempatan perwira tingi polisi aktif akan menjadi pilihan utama Jokowi menetapkan Pj Gubernur DKI Jakarta," ujar Bambang dilansir dari GenPi.co, Senin (23/5).
Bambang mengatakan, Presiden Jokowi memilih perwira tinggi polisi demi menjaga keamanan DKI Jakarta.
Selain itu, dia mengatakan, alasan lainnya ialah terkait masalah pandemi covid-19 dan menjaga koordinasi.
Presiden Jokowi kata Bambang cenderung menginginkan koordinasi yang mudah sebagai cara untuk mengamankan wilayah.
"Jadi, alasan itu lebih utama daripada memilih pejabat karier dari Kemendagri," jelasnya.
Menurut dia, perwira TNI pun akan sulit mengisi Pj Gubernur DKI Jakarta.
Bambang menilai kesenjangan antara masyarakat dan militer menjadi alasan kuat Jokowi enggan memilih perwira TNI.
"Pemerintah pusat akan terkesan mencoba mengembalikan peran dwi fungsi ABRI yang melibatkan TNI masuk dalam urusan sipil di luar dinas militer," kata Bambang. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Hanya Urusan Kalah Mental, Refly Harun Kupas Tuntas Penyebab Gibran Tak Salami AHY!
GEGER Momen Gibran Ogah Salami AHY, Sinyal Retak di Kabinet? Ini Fakta dan Analisisnya!
Terlalu Dini Kaitkan Gibran Tak Salami Menteri Jadi Pintu Masuk Pemakzulan
Bongkar Gerak Tipu Prabowo Subianto Lewat Amnesti: Jokowi Ditinggal, Megawati Dirangkul?