Sebelumnya, Ade Armando mengingatkan Megawati dan para politisi PDIP untuk tidak menyebut Jokowi sebagai petugas partai karena saat ini Jokowi mengabdi kepada rakyat Indonesia.
"Bu Megawati kami mohon. Bu Megawati jangan lagi memakai petugas partai kepada Pak Jokowi. Minggu lalu hari Rabu pada saat peresmian Kebun Raya Mangrove di Surabaya Jawa Timur, ibu kembali mengatakan bahwa Pak Jokowi adalah petugas partai," kata Ade.
Ade Armando pun mengingatkan status Jokowi sebagai seorang presiden.
"Ibu juga bilang bodoh amat kalau ada yang nggak suka. Ibu juga bilang kan Pak Jokowi itu orang PDIP, jadi suka-suka PDIP. Iya kita semua tahu pak Jokowi adalah putra terbaik PDIP yang sudah dihibahkan kepada Indonesia. Tapi jangan ulang-ulang terus bahwa beliau adalah petugas partai. Nanti para pendukung Joko sakit hati loh bu," ungkapnya.
"Dan kalau mereka sakit hati, mereka mungkin akan menarik dukungan mereka dari Ganjar. Jadi janganlah sebut sebagai petugas partai. Pak Jokowi adalah presiden yang sekarang harus mengabdi kepada Indonesia, bukan tunduk kepada PDIP atau tunduk kepada Bu Mega saja. Jadi tolong yah Bu, tolong para petugas partai yang lain tolong jangan gunakan istilah petugas partai kepada Pak Jokowi," pungkas Ade Armando.
Sumber: kontenjatim
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara