Benny menanggapi hal ini justru memiliki pendapat berbeda, ia menurutkan bahwa hilangnya budaya ini bukanlah akar masalah namun justru hanyalah bagian permukaannya saja. Menurutnya masalah utama adalah kerusakan demokrasi di Indonesia.
Ia menyindir pemerintah yang kerap tak konsisten dalam memberlakukan kebijakan hingga janji-janji politik yang tak kunjung diwujudkan oleh mereka sejak tahun 2019.
"Kontribusi terbesar utk kerusakan demokrasi di negeri ini adalah karakter pemimpin yg tidak pernah konsisten, tidak satunya perkataan dan perbuatan, lain diksi lain aksi," tegasnya seperti yang dilansir dari @BennyHarmanID pada Jumat (18/8).
Benny juga mengatakan bahwa inilah yang membuat masyarakat jengah dan tak lagi menghargai pemimpinnya, bukan soal sopan santun hilang dalam hati dari masyarakat.
"Semuanya pake topeng. Antara rakyat dgn pemimpinnya tdak lagi saling menghargai, tidak ada lagi sopan santun," jelasnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara