POLHUKAM.ID - Kenaikan harga beras yang tengah terjadi mulai dirasakan aneh. Sebab, hal tersebut berlangsung di tahun politik dan di saat bersamaan petani tidak mengalami kesejahteraan signifikan.
“Masak setiap dekat tahun politik selalu saja harga beras naik," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (19/9).
Menurutnya, ketika harga beras mahal, seharusnya petani menjadi sejahtera. Akan tetapi, tidak ada bukti yang berbanding lurus antara kenaikan harga beras dengan kesejahteraan petani padi.
Berdasarkan hal tersebut, dia menduga kenaikan harga beras terjadi karena ada kepentingan politik. Buntutnya, ada pembenaran dari pemerintah untuk melakukan impor beras, yang salah satunya adalah untuk menjaga stok dan menstabilkan harga.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara