"Ada tugas dari presiden pada capres tersebut yang gagal total. Jadi pembicaraan di media juga," kata Alifurrahman kepada Suara.com, Rabu (20/9/2023).
"Capres terkait marah karena menganggap kegagalan tugas dari presiden itu karena salah satu kementerian tidak ikut membantu. Mau marah sama menteri, tapi yang datang wamen. Tambah murka," tutur Alifurrahman menceritakan awal pemicu peristiwa penamparan.
Alifurrahman enggan membuka terkait sumber informasi yang ia peroleh mengenai peritiwa penamparan. Ia beralasan kejadian ditampar bukan merupakan prestasi atau hal membanggakan.
Karena itu, ia menolak membuka secara terang-terangan lantaran menilai ada etika yang perlu ia kedepankan.
Namun, Alifurrahman berujar ada saksi yang juga berada saat peristiwa berlangsung.
"Kejadiannya di ruang rapat. Jelas nggak cuma ada dua orang," kata Alifurrahman.
Alifurrahman sekaligus menanggapi bantahan-bantahan perihal narasi yang ia sampaikan, termasuk pernyataan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menanggapi rumor yang dialamatkan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menurut Alifurrahman Jokowi sudah bijaksana dalam memberikn jawabannya. "Setau saya tidak ada," ucap Alifurrahman mengulang tanggapan Jokowi.
Alifurrahman berpandangan apa yang menjadi pernyataan dari Jokowi itu bukan merupakan suatu bantahan atas rumor menteri cekik dan tampar wamen.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara