"Gue bilang gue nggak ada minat kembali ke sana (Indonesia) karena gue akan di sini (Jepang) bersama anak cucu gue sampai akhir hayat," imbuhnya.
Belum juga menyerah, Permadi Arya menawarkan jabatan lagi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jepang.
"Terus di bilang ya udah lu kalau nggak mau balik ke sini lu mau posisi apa di KBRI ataupun KJRI, lebih ketawa lagi gue," katanya.
Namun Vera mengaku, sadar diri bahwa pekerja di kantor pemerintahan yang disebutkan setidaknya harus berasal dari Kemenlu, Kemendag dan beberapa pejabat pemerintah lainnya.
"Gua sadar diri gue ini siapa, buat kerja di KBRI ataupun di KJRI itu orang-orang dari kementrian Atase, Kemenlu, Kemendag, dan kementrian-kementrian lainnya yang berurusan ada hubungan bilateralnya antara Jepang dan Indonesia," lanjutnya.
Yang jelas, kata dia, Permadi mengatakan bahwa dirinya lelah mendukung Jokowi karena tidak mendapatkan apapun. Permadi mengaku sakit hati sebab dulu saat kasus penistaan agama yang menimpa dirinya, tidak ada dari pihak Jokowi yang membelanya.
"Yang jelas dia mengatakan udah capek ngapain belain jokowi nggak dapet apa-apa," ujarnya.
"Dan dia sakit hati karena waktu kena kasus penistaan agama nggak dibelain sama pihaknya Jokowi, yang bela dia dari Partai Gerindra yang sekarang jadi Ketua DPR," katanya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara