Padahal Pemimpin Bermasalah, Refly Harun Heran Tak Ada yang Berani Ngomong Makzulkan Jokowi

- Rabu, 15 November 2023 | 00:30 WIB
Padahal Pemimpin Bermasalah, Refly Harun Heran Tak Ada yang Berani Ngomong Makzulkan Jokowi

POLHUKAM.ID -  Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku sudah lama mengkritik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin bermasalah sebelum publik belakangan ini mengkritisi kepala negara punya catatan dalam mewujudkan demokrasi yang sehat di Indonesia. Namun, dia merasa heran tidak ada yang berani bersuara dengan membawa narasi memakzulkan Jokowi saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu punya banyak catatan negatif mewujudkan demokrasi yang sehat.


“Saya sudah mengkritik pemerintahan ini dan berkali-kali dianggap sakit hati dan sebagainya. Alhamdulilah hari ini menemukan pembenarannya, bahwa pemimpin kita ini pemimpin yang bermasalah, tetapi 275 juta rakyat Indonesia enggak berani mengatakan, ini saatnya meng-impeachment Presiden Jokowi. Enggak ada yang berani juga ngomong, ya,” kata Refly saat menjadi pembicara diskusi bertema Menyelamatkan Demokrasi dari Cengkeraman Oligarki dan Dinasti Politik di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/11/2023).


Refly mengatakan masih ada cara bagi masyarakat untuk menyelamatkan demokrasi menjadi lebih sehat jauh dari cengkeraman oligarki dan dinasti politik.


“Jawabannya menurut saya kalau dalam jangka pendek ialah, satu kalau kita mau menyelamatkan diri, pastikan pemilu itu berjalan jujur dan adil, tetapi untuk memastikan itu tidak gampang. Anasir curang sudah dari hulu. Mulai dari Presidential Threshold sampai rekrutmen penyelenggara pemilu yang disetir Istana dengan mayoritas anggota prokekuasaan,” kata alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.


Selanjutnya, kata Refly, cara memastikan demokrasi menjadi sehat dan terbebas dari cengkeraman oligarki ialah tidak memilih sosok titipan yang mewakili dinasti politik.



“Ya, saatnya kita tidak memilih orang yang titipan dari dinasti tersebut. Saya tidak ngomong tentang orang. Kalau kata Usman Hamid sama Bivitri saya tidak ngomong tentang orang, saya juga tidak ngomong tentang orang, tetapi kalau ada satu kebenaran yang pasti, mutlak, ya, kita kritik di sana dan yang mutlak itu proses di MK tidak benar,” katanya.


Menurut Refly, tidak mudah mewujudkan demokrasi yang sehat menyambut Pemilu 2024 RI dengan potensi kecurangan yang besar.

Halaman:

Komentar