"Sebab, anaknya Ganjar, ikut membantu memenangkan Ganjar, dengan alasan membantu bapaknya," sambungnya.
Menurutnya, keterlibatan anak Ganjar dalam tim sukses pemenangan turut digambarkan sebagai bentuk nepotisme, apalagi Alam mengaku akan terjun politik.
"Ini adalah awal bibit nepotisme dalam politik, meski Ganjar berjanji tidak akan memberikan keistimewaan kepada anak ketika sudah terpilih dan menjabat sebagai capres," tuturnya.
Karena itu, Efriza memandang pidato Ganjar di pengambilan nomor urut capres-cawapres di KPU, yang menyebut demokrasi saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Artinya, apa yang diungkapkan masih narasi besar, tapi kesadaran dirinya minim untuk memberikan contoh nyata, yang menunjukkan dirinya punya komitmen besar di awal, yakni bebas dari perilaku nepotisme," demikian Efriza menambahkan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara