POLHUKAM.ID - Dalam pengakuannya, Mantan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa akui ada kecurangan di 2 Pemilu terakhir.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh mantan Panglima TNI dalam podcast bersama Ambraham Samad.
Berbicara tentang kecurangan Pemilu, Andika mengatakan bahwa para pelanggar aturan Pemilu tersebut mungkin tidak pernah mengetahui tentang aturan yang dilanggarnya, bahkan Andika mengakui jika peristiwa itu juga pernah terjadi di tubuh TNI.
Dalam mengatasinya, Andika mengatakan bahwa harus adanya kesadaran dari pimpinan untuk mensosialisasikan aturan secara detil ke bawahannya.
Andika mengakui pada Pamilu 2019, dirinya mendapatkan tekanan langsung, di mana saat itu dirinya menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Selain itu Andika juga mengatakan pada Pilpres 2014, di mana dirinya masih di masa peralihan sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat ke Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
“Tekanan tersebut belum tentu perintah langsung dari puncaknya, namun dari jararannya pasti ada,” terang Andika.
“Saat itu saya mendapatkan tekanan langsung, namun tidak bisa memastikan apakah itu perintah dari puncak pimpinan,” tambahnya.
Masih dengan Andika, bahwa kerawanan terbesar di Pilpres 2024 mendatang adalah kecurangan.
Menurut Andika, ada mereka yang merasa bahwa Pilpres kali ini adalah kesempatan terakhir dan ini mempunyai potensi yang sangat rawan.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara