Alief mengaku, selama beberapa tahun terakhir, tidak hanya sektor perikanan tangkap yang mengalami perkembangan pesat, tetapi juga sektor perikanan budi daya dan air payau.
Ketiga sektor tersebut terus tumbuh dan berkembang, menunjukkan diversifikasi dalam pengelolaan sumber daya perikanan cukup berkembang.
”Dari hasil budi daya air payau seperti udang vaname asal Banyuwangi menjadi penyumbang terbesar, yakni sebanyak 23 persen dari total produksi udang di Jawa Timur. Keberhasilan ini mencerminkan inovasi dan kualitas dalam pengembangan budi daya udang di Banyuwangi,” tuturnya.
Baca Juga: Ikan Lemuru Paling Banyak Ditemui di Selat Bali, Popular Disebut Sarden
Alief menambahkan, kenaikan AKI tidak hanya memiliki dampak positif dalam mengatasi masalah tengkes (stunting), tetapi juga berdampak secara menyeluruh pada kesehatan masyarakat.
Konsumsi ikan terbukti dapat memberikan nutrisi yang penting, seperti omega-3 dan protein yang mendukung pertumbuhan dan kesehatan tubuh.
”Program-program penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat terus dilaksanakan guna meningkatkan pemahaman akan pentingnya peran ikan dalam pola makan sehat. Masyarakat Banyuwangi diharapkan dapat terus merasakan manfaat positif dari keberlanjutan upaya Dinas Perikanan dalam meningkatkan Angka Konsumsi Ikan,” tandasnya. (tar/sgt/c1)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbanyuwangi.jawapos.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara