Baca Juga: Pemkab Gresik Serahkan Kompensasi Rp 4,8 Miliar untuk Pembebasan Lahan Pelebaran Jalan Raya Manyar
Terpisah, mantan Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim saat dikonfirmasi pun mengakui terkait kebenaran soal utang tersebut.
Hanya saja, sebenarnya utang tersebut tidak sebesar itu (Rp 9,5 miliar, red) jika dari pihak holding bisa menjalankan omset yang tertunda bayar.
“Itu ada Rp 780 juta, itu di sektor tambang. Ditambah ada tunggakan-tunggakan di penambang yang berjumlah 148 orang, itu ada lagi lahan baru Rp 30 juta kali 60 kapling berpotensi Rp 1,8 miliar,” beber mantan Kades Sekapuk Abdul Halim.
Baca Juga: Pesan PBNU di Musim Politik 2024, Warga Nahdliyin Diingatkan Beberapa Poin Penting
Belum lagi ditambah dengan program surat saham yang masih belum terjual semua.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikmedianetwork.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara