Menurut survei SMRC, pendukung Jokowi cenderung ke Ganjar Pranowo dalam setahun terakhir.
“Namun, dalam beberapa bulan terakhir, dukungan kepada Ganjar menurun dan Prabowo Subianto mulai naik,” ujar pendiri SMRC Saiful Mujani dalam keterangan resmi, Jumat (3/6).
Saiful mengungkap, memahami peta dukungan pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin penting bagi siapapun yang akan maju di Pilpres 2024.
“Pada Pilpers 2019, jumlah mereka banyak, 55 koma sekian persen. Sementara itu, kita semua tahu Jokowi tidak bisa maju lagi. Jadi pertanyaannya, suara pemilih tersebut akan ke mana?” katanya.
Kemudian, Saiful menilai bahwa perilaku pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin tidak bisa hanya didasarkan keputusan partai.
“Mungkin ada yang berasumsi seperti itu. Jokowi memang PDIP. Mungkin suara pemilihnya akan mengikuti suara PDIP. Itu asumsi kalau partai politik penting dalam pilpres,” paparnya.
Selain itu, pendukung Jokowi pada 2019 juga berasal dari partai politik lain, seperti NasDem dan Golkar.
“Artinya apa? Artinya aspek-aspek dari partai lain juga perlu dihitung, kalau bicara soal partai,” ungkapnya.
Menurut Saiful, dari Mei 2021 hingga Maret 2022, selama empat kali survei, Ganjar merebut paling banyak pemilih Jokowi.
Dari 32,8 persen di Mei 2021, sempat melonjak 40,6 persen di Desember 2021, dan terakhir 36,9 persen di Maret 2022.
Prabowo meraih 24,6 persen di Mei 2021, turun 22,4 di Desember 2021, dan naik lagi menjadi 26,3 persen di Maret 2022.
Sementara itu, Anies Baswedan meraih 23,8 di Mei 2021, dan 20,8 persen di Maret 2022.
“Sekarang peperangan terjadi antara Prabowo dengan Ganjar. Antara Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen dan Ganjar turun 4 persen,” imbuhnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Mutasi Anak Try Sutrisno Disorot Usai Isu Pemakzulan Gibran, Pengamat: Beraroma Politis yang Kuat
DPR RI Protes Rencana Dedi Mulyadi Sekolahkan Siswa Bermasalah ke Barak Militer
Desakan Pemakzulan Wapres Makin Nyaring, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk bagi Orang Waras
Waketum Projo Kelabakan Ditanya Roy Suryo soal Ijazah Asli Jokowi