Temuan itu merupakan hasil riset IPO saat melakukan penelitian hybrid secara tatap muka sebanyak 1.200 responden. Namun, dari temuan dengan pertanyaan terbuka itu, nama Joko Widodo justru memuncaki keterpilihan paling tinggi.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan pihaknya mengajukan pertanyaan secara terbuka tanpa lembar jawaban kepada responden.
Pertanyaannya apabila hari ini dilaksanakan Pilpres, maka nama Joko Widodo paling banyak dipilih responden sebagai presiden.
"Joko Widodo 12,7 persen," kata dia saat merilis hasil survei nasional bertajuk Persepsi Publik atas Konstelasi Politik Nasional dan Pemilihan Presiden 2024.
Selanjutnya, posisi kedua diduduki Prabowo Subianto dengan raihan 10,4 persen. Disusul Anies Baswedan (10,1 persen), Ganjar Pranowo (7,6 persen), Jusuf Kalla (4,3 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (3,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,9 persen), dan Sandiaga Uno (1,9 persen).
IPO juga menemukan 1,8 persen responden menginginkan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara