Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Populi Center Afrimadona, Senin (6/6).
"Sampai batas tertentu, ya (berpeluang, red). Mungkin saja berpeluang (naik, red)," ucap Afrimadona di Hotel Sultan Jakarta.
Namun demikian, Afrimadona peluang itu bergantung juga pada pihak Anies dalam mengelola pemberitaan.
Sebab jika tidak tepat, hasilnya justru akan berbanding terbalik.
"Kalau dikelola baik, kemungkinan dia (Anies, red) bisa nge-push suaranya, tetapi kalau tidak bisa, dia ditafsirkan berbeda oleh publik. Maka, hasilnya akan berbeda," ujarnya.
Afrimadona menuturkan pihaknya juga belum bisa memprediksi secara tetap soal posisi elektabilitas Anies ke depannya.
Berdasarkan data terakhir, elektabilitas tiga posisi teratas antara Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terlihat cukup solid.
"Kami terus terang, ini pertanyaan yang empirik gitu, ya, pertanyaan tentang prediksi. Kami belum bisa melihat apakah elektabilitas itu akan meningkat, akan menjadi nomor 2, nomor 1, dan seterusnya," kata Afrimadona.
Akan tetapi, Afrimadona tidak menampik bahwa secara umum, elektabilitas Anies yang berada di posisi ketiga masih terus beradu dengan yang lainnya dan tetap konsisten.
"Secara umum, 3 besar itu relatif solid dan terkadang berbeda bagi dinamika hasil, tetapi secara umum posisi tiga itu paling tidak sampai hari ini itu cukup konsisten, ya," imbuhnya.
Sebelumnya, Populi Center merilis survei yang 21-29 Maret 2022 di 120 kelurahan yang tersebar di 34 provinsi mengenai elektabilitas kandidat presiden 2024.
Jumlah responden yang diwawancarai berjumlah 1.200 orang.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara