Mereka menegaskan bahwa praktik intimidasi semacam ini harus segera dihentikan dan pelakunya diungkap.
"Cara-cara teror seperti ini adalah praktik purba yang seharusnya sudah ditinggalkan, namun masih terjadi hingga hari ini," tulis Koalisi.
Julius Ibrani dari PBHI secara tegas mengkritik Nasbi dengan menyebut, "Kepala Kantor yang tidak ada isi kepalanya tapi ada kantornya."
Pernyataan ini menggambarkan kekecewaan terhadap kinerja Nasbi, terutama setelah insiden penghapusan cuitannya terkait RUU TNI yang sebelumnya juga menuai kontroversi.
Koalisi mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah tegas dalam mengungkap kasus teror ini dan memastikan keamanan jurnalis dalam menjalankan tugasnya.
Mereka juga menekankan pentingnya menjaga kebebasan pers sebagai pilar demokrasi.
👇👇
Yang saya khawatirkan cuma satu, ratusan ribu nitizen X kirimin Hasan Nasbi parcel TIKUS, lalu rame-rame pada ngepost, “Di Masak Aja Blok..!!”. pic.twitter.com/hf2yGMZhiF
Sumber: JPNN
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara