Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, dalam pengelolaan suatu negara, pemerintah haruslah waspada. Termasuk dengan maraknya aksi-aksi demontrasi yang berujung ricuh.
Dia mewaspadai aksi massa yang terjadi jangan sampai ditunggangi oleh kekuatan asing dengan tujuan untuk mengadu domba.
"Dalam pengelolaan suatu negara, kita waspada. Apakah ada kelompok-kelompok atau kekuatan-kekuatan asing yang ingin adu domba," kata Prabowo.
Dia lantas mencontohkan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump yang membubarkan USAID.
Lembaga asal AS itu dibubarkan dan belakangan diklaim mendanai sejumlah lembaga swadaya masyarkat (LSM).
"Pemerintah Trump membubarkan USAID, dan di situ ketemu bukti-bukti bahwa USID membiayai banyak LSM-LSM di mana-mana, bahkan ini kan keluar semua. It's public knowledge, saya mengajak kita berpikir dengan jernih," kata Prabowo.
Prabowo sekali lagi menegaskan sikapnya yang tak mempermasalahkan aksi demonstrasi. Namun dengan catatan tidak menimbulkan kekacauan.
Menurutnya, jika suatu aksi massa berujung ricuh maka sama saka dengan melawan kepentingan nasional.
"Demo itu hak, tapi juga kalau demo dibuat untuk menimbulkan kekacauan dan kerusuhan, ini menurut saya melawan kepentingan nasional dan melawan kepentingan rakyat," tegas Prabowo.
Sumber: ERA
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara