Banyak Menteri Gagal Paham Arah, Prabowo Didorong Reshuffle Kabinet Secara Radikal!

- Sabtu, 19 April 2025 | 14:20 WIB
Banyak Menteri Gagal Paham Arah, Prabowo Didorong Reshuffle Kabinet Secara Radikal!


Ia menyayangkan bahwa meskipun Presiden Prabowo sudah menunjukkan pergeseran arah, seperti menunda atau membatalkan beberapa proyek strategis nasional (PSN) warisan Jokowi, namun kabinet belum mampu menyesuaikan diri secara ideologis.


"Kalau kabinet masih diisi oleh orang-orang dengan pola pikir lama, tentu paradigma baru itu sulit dijalankan. Mereka tidak tune-in dengan visi Presiden," kata Rocky.


Lebih jauh, Rocky mendorong Presiden Prabowo untuk segera melakukan reshuffle kabinet secara radikal, bukan hanya mengganti nama, tapi mencari figur-figur yang benar-benar sejalan secara paradigmatik.


"Prabowo harus mengganti para menteri yang tidak fit and proper secara ideologis. Ini bukan soal loyalitas partai, tapi kemampuan menjalankan kebijakan pro-rakyat," ucapnya.


Ia menilai reshuffle ini penting mengingat tantangan global saat ini, termasuk ancaman krisis ekonomi akibat perang dagang yang dipicu oleh kebijakan proteksionisme Amerika Serikat di bawah Donald Trump.


"Ini saatnya Prabowo menunjukkan dirinya sebagai pemimpin regional yang bisa diandalkan. Reshuffle kabinet adalah sinyal kuat kepada dunia bahwa Indonesia siap menempuh jalur yang mandiri," kata Rocky.


Rocky menegaskan bahwa seluruh kebijakan pemerintah harus dipandu oleh ideologi kerakyatan secara konsisten, bukan hanya sekadar program populis seperti bantuan langsung tunai atau makan siang gratis.


"Koperasi, misalnya, bukan hanya program. Ia adalah simbol dari ideologi ekonomi kerakyatan. Kalau tidak dipahami sebagai ideologi, maka hanya akan jadi proyek biasa," jelasnya.


Menurutnya, prinsip "berdiri di atas kaki sendiri" yang juga kerap dikutip Prabowo harus diinstitusikan ke dalam seluruh kementerian, bukan hanya sebagai jargon semata.


Rocky Gerung menutup pernyataannya dengan menyatakan bahwa Presiden Prabowo sudah memiliki arah dan niat yang jelas, namun belum didukung oleh mesin birokrasi dan politik yang mampu menerjemahkan arah tersebut.


“Presiden punya arah, tapi arah tanpa pengikut ideologis yang tepat di kabinet akan menjadi stagnan. Reshuffle bukan pilihan, tapi keharusan,” pungkas Rocky.


Sumber: PorosJakarta

Halaman:

Komentar

Terpopuler