Yang menarik dari hasil Poltracking ini, elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres yang tetap konsisten. Bahkan hasil survei yang dilakukan Poltracking, nama Erick dipasangkan dengan Ganjar maupun Prabowo Subianto mampu mempertahankan elektabilitas tokoh yang selama ini dijagokan untuk maju sebagai capres di pemilu 2024.
Pengamat Politik yang merupakan Dosen Fakultas Universitas Brawijaya, Anang Sujoko mengapresiasi hasil pooling politik yang dilakukan Poltracking. Semua lembaga yang melakukan survei politik tentu saja telah memiliki prosedur yang valid dalam menjalankan tugasnya. Hasil survei yang dilakukan Poltracking menurut Anang sudah menunjukan representasi elektabilitas calon pasangan yang akan maju dalam kontestasi pilpres 2024 mendatang.
"Hasil survei Poltracking sudah mencerminkan elektabilitas calon pasangan jika responden ditanya mengenai keinginan memilih capres dan cawapres saat ini. Bisa jadi hasil survei Poltracking merupakan cerminan keinginan mayoritas masyarakat terhadap figur capres dan cawapres di 2024. Calon pasangan yang muncul di Poltracking juga memiliki media exposure yang tinggi. Exposure media yang tinggi itu ditangkap secara positif oleh responden,"ungkap Anang.
Ganjar Pranowo dan Erick Thohir beberapa waktu yang lalu bersama Presiden Jokowi mengunjungi kawasan industri di Batang. Keakraban tiga tokoh tersebut menurut Anang bisa ditangkap sebagai sinyal dukungan Jokowi kepada Ganjar dan Erick. Sebagai tokoh politik menurut Anang, Jokowi sudah pasti telah mempertimbangkan dan memikirkan dampak yang akan muncul ketika ia akrab bersama Ganjar dan Erick di Batang.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara