POLHUKAM.ID - Aktivis senior dan pendiri majalah Tempo, Goenawan Mohamad, menanggapi maraknya kembali isu seputar dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi.
Menurut Goenawan, polemik itu tak lagi relevan untuk diperpanjang karena Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
“Saya mendukung ide agar heboh soal ijazah mantan Presiden Jokowi tak diterus-teruskan,” tulis Goenawan melalui akun X-nya yang dikutip, Selasa (06/05/2025).
Jurnalis senior ini menambahkan, jika terbukti ijazah Jokowi palsu atau asli tidak begitu berpengaruh pada bangsa ini.
“Palsu atau asli, tak ada dampaknya lagi, beliau tak punya kekuasaan,” ucapnya.
Ditegaskan Goenawan Mohamad, perhatian publik seharusnya kini tertuju pada sosok yang sedang menjabat, yakni Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ia menilai penting bagi publik untuk mengetahui secara rinci latar belakang pendidikan dan kemampuan Gibran, mengingat perannya kini sebagai orang nomor dua di negeri ini.
“Saya lebih sepakat, yang perlu diusut adalah pendidikan Wakil Presiden, Gibran,” tegas Goenawan.
Ia pun melontarkan serangkaian pertanyaan yang menurutnya layak dijawab secara terbuka kepada publik terkait dengan tempat sekolahnya Gibran.
“Apa sekolahnya? Di mana? Apa ijazahnya, latar belakang keahliannya? Bagaimana prestasinya?,” jelasnya.
Goenawan menekankan bahwa transparansi terhadap rekam jejak pendidikan seorang pejabat negara merupakan bagian dari akuntabilitas publik.
Apalagi, jabatan wakil presiden bukan sekadar simbolis, melainkan memiliki implikasi besar terhadap kebijakan dan masa depan bangsa.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara