Baca Juga: Presiden AC Milan: Super League? Perbaiki Serie A Dulu!
“Kami telah memenangkan hak untuk berkompetisi. Monopoli UEFA telah berakhir. Sepak bola adalah GRATIS. Sekarang klub-klub tidak akan lagi mengalami ancaman dan sanksi. Mereka bebas menentukan masa depan mereka sendiri," kata Reichart.
Sebelumnya, Pengadilan Eropa memberikan lampu hijau untuk pembentukan Super League usai membuat putusan terkait kompetisi tersebut.
Pengadilan Eropa menyebut bahwa peraturan FIFA dan UEFA tentang persetujuan untuk kompetisi klub bertentangan dengan hukum Eropa.
Baca Juga: Peringati HUT ke-17, DPD Partai Hanura Sumbar Santuni Anak Panti Asuhan
Pengadilan Eropa bahkan mengancam UEFA dan FIFA melanggar undang-undang jika mereka melarang klub-klub di bawah naungannya berlaga di Super League.
Namun pada kenyataannya, keputusan tersebut tidak berarti bahwa European Super League harus disetujui.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Shin Tae-yong Dianggap Kunci Timnas, Netizen Serukan Erick Thohir Perpanjang Kontraknya
Gaji Fantastis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Berapa Kompensasi yang Didapat Usai Dipecat?
Patrick Kluivert Dipecat, Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia?
Menpora vs Ketum PSSI: Siapa yang Sebenarnya Bertanggung Jawab?