#Memperbaiki

Terekam Kamera! Gibran Tegur Warga yang Nekat Intip Dirinya Saat Jenguk Korban Gempa Poso

Nasional

Terekam Kamera! Gibran Tegur Warga yang Nekat Intip Dirinya Saat Jenguk Korban Gempa Poso

Minggu, 24 Agustus 2025 | 09:05 WIB
NOEL, Alarm Bahaya Bagi Prabowo

Nasional

NOEL, Alarm Bahaya Bagi Prabowo

Minggu, 24 Agustus 2025 | 08:00 WIB
Kompilasi Pernyataan Asbun Anggota DPR Yang Tuai Kontroversi Belakangan Ini

Politik

Kompilasi Pernyataan Asbun Anggota DPR Yang Tuai Kontroversi Belakangan Ini

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 16:10 WIB
Prabowo: Kemiskinan Terjadi Karena Pemimpin Tidak Paham Menjalankan Negara!

Nasional

Prabowo: Kemiskinan Terjadi Karena Pemimpin Tidak Paham Menjalankan Negara!

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 14:30 WIB
Prabowo: Kemiskinan Akibat Pemimpin Terdahulu Tidak Pandai

Nasional

Prabowo: Kemiskinan Akibat Pemimpin Terdahulu Tidak Pandai

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 06:35 WIB
Prabowo Ngeluh Anggaran Pendidikan Banyak Bocor

Nasional

Prabowo Ngeluh Anggaran Pendidikan Banyak Bocor

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 05:45 WIB
Bocah Ini Viral Gara-Gara Ogah Jadi DPR, Alasannya Haram Makan Duit Rakyat

Nasional

Bocah Ini Viral Gara-Gara Ogah Jadi DPR, Alasannya Haram Makan Duit Rakyat

Jumat, 22 Agustus 2025 | 20:20 WIB
GEGER! Perempuan Terjebak 1 Bulan di Dalam Lift, Ditemukan Dalam Kondisi Mengerikan

Internasional

GEGER! Perempuan Terjebak 1 Bulan di Dalam Lift, Ditemukan Dalam Kondisi Mengerikan

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:05 WIB
Noel Bikin Porak-poranda Citra Pemerintahan Prabowo

Politik

Noel Bikin Porak-poranda Citra Pemerintahan Prabowo

Jumat, 22 Agustus 2025 | 07:30 WIB
UPDATE! Masyarakat Sipil Laporkan 2 Menteri dan 33 Wakil Menteri ke KPK, Ada Apa?

Hukum

UPDATE! Masyarakat Sipil Laporkan 2 Menteri dan 33 Wakil Menteri ke KPK, Ada Apa?

Kamis, 21 Agustus 2025 | 20:45 WIB
Danantara Jalankan Perintah Presiden Pangkas Komisaris BUMN

Nasional

Danantara Jalankan Perintah Presiden Pangkas Komisaris BUMN

Rabu, 20 Agustus 2025 | 06:20 WIB
Dari Banser ke Menteri Agama: Yaqut dan Luka Umat Islam – “Adzan Lebih Indah dari Gonggongan Anjing”

Nasional

Dari Banser ke Menteri Agama: Yaqut dan Luka Umat Islam – “Adzan Lebih Indah dari Gonggongan Anjing”

Rabu, 20 Agustus 2025 | 03:05 WIB
Tewaskan 3 Orang, Tragedi Kebakaran Sumur Minyak di Blora Bongkar Fakta Mengejutkan!

Nasional

Tewaskan 3 Orang, Tragedi Kebakaran Sumur Minyak di Blora Bongkar Fakta Mengejutkan!

Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:15 WIB
Makna Kemerdekaan Menurut Ibn Asyur

Nasional

Makna Kemerdekaan Menurut Ibn Asyur

Senin, 18 Agustus 2025 | 14:05 WIB
PK Silfester Jangan Sampai Merusak Citra Prabowo

Nasional

PK Silfester Jangan Sampai Merusak Citra Prabowo

Senin, 18 Agustus 2025 | 06:30 WIB
PK Silfester Jangan Merusak Citra Prabwo

Politik

PK Silfester Jangan Merusak Citra Prabwo

Senin, 18 Agustus 2025 | 06:10 WIB
Kasus Silfester Bisa Coreng Citra Penegakan Hukum Prabowo

Nasional

Kasus Silfester Bisa Coreng Citra Penegakan Hukum Prabowo

Senin, 18 Agustus 2025 | 05:55 WIB
Kronologi Siswa SD di Lampung Panjat Tiang Bendera demi Kibarkan Merah Putih

Nasional

Kronologi Siswa SD di Lampung Panjat Tiang Bendera demi Kibarkan Merah Putih

Minggu, 17 Agustus 2025 | 18:00 WIB
Gibran Berpeluang Kehilangan Dukungan Ketum Parpol

Politik

Gibran Berpeluang Kehilangan Dukungan Ketum Parpol

Minggu, 17 Agustus 2025 | 09:15 WIB
Prabowo Klaim Pengangguran di Indonesia Terendah, Faktanya Tertinggi di ASEAN!

Nasional

Prabowo Klaim Pengangguran di Indonesia Terendah, Faktanya Tertinggi di ASEAN!

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 15:55 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Nasional

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Nasional

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:45 WIB
Demo Warga Pati Disebut Memakan Korban Jiwa, Bupati Pati Sudewo: Itu Sudah Takdir

Nasional

Demo Warga Pati Disebut Memakan Korban Jiwa, Bupati Pati Sudewo: Itu Sudah Takdir

Kamis, 14 Agustus 2025 | 21:05 WIB
Tata Kelola Kementerian Era Jokowi Seperti Mesin Penghasil Korupsi

Nasional

Tata Kelola Kementerian Era Jokowi Seperti Mesin Penghasil Korupsi

Kamis, 14 Agustus 2025 | 20:40 WIB
Bupati Pati Sudewo Tanggapi Santai Dugaan Warga Meninggal saat Demo: Itu Sudah Takdir

Nasional

Bupati Pati Sudewo Tanggapi Santai Dugaan Warga Meninggal saat Demo: Itu Sudah Takdir

Kamis, 14 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Prabowo Perintahkan Menko Cek Bangunan Ponpes, Perbaiki yang Rusak
2

Presiden Prabowo Perintahkan Cak Imin Benahi Bangunan Ponpes se-Indonesia Usai Insiden Al-Khoziny
3

Viral Debt Collector Tantang Polwan saat Tarik Mobil di Tangerang, Endingnya Ditangkap
4

Update Ponpes Al Khoziny Ambruk: 24 Jenazah Ditemukan, Korban Tewas Sudah 49 Orang
5

Polisi Tangkap Debt Collector yang Arogan ke Polwan Saat Proses Mediasi
6

Kesaksian Warga Terkait Dugaan Meteor Jatuh di Cirebon: Dentuman Keras, Kaca Rumah Bergetar
7

Peneliti BRIN: Meteor Cukup Besar Jatuh di Laut Jawa Sekitar Cirebon
8

Menkeu Purbaya Tetap Akan Potong Anggaran MBG Meski Diingatkan Luhut
9

Ini Penyebab Bahu Kanan Marc Marquez Patah di Sirkuit Mandalika
10

Detik-detik Kecelakaan Marc Marquez hingga Alami Patah Tulang Bahu
11

Jokowi Diyakini Bahas Soal Ijazah ke Prabowo
12

Mahfud MD Puji Purbaya Tolak Pajak Baru dan Berantas Korupsi
13

AS Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Hubungan Moskow-Washington Hancur
14

Viral Wagub Aceh Hentikan Truk Berpelat Nomor Daerah Lain, Dikira Nilang Ternyata Kasih Uang Makan
15

Update Ponpes Al Khoziny Ambruk: Korban Tewas Sudah 54 Orang