Tak berhenti disana, keuntungan itu menjadikan Qatar Airways Group mencetak rekor dibanding maskapai lain yang telah mempublikasikan hasil keuangan untuk tahun fiskal yang sama di seluruh dunia.
Laba bersih yang dicetak Qatar Airways Group mencapai QAR 5,6 miliar (USD 1,54 miliar) selama tahun fiskal 2021/22. Keseluruhan pendapatan itu merangkak naik 78 persen dibandingkan tahun lalu, dengan angka QAR 52,3 miliar (USD 14,4 miliar).
Qatar Airways sendiri mengangkut 18,5 juta penumpang, meningkat 218 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan Qatar Airways Cargo mengalami pertumbuhan sebesar 25 persen dibandingkan tahun lalu dengan pertumbuhan kapasitas kargo (Kilometer Ton Tersedia) sebesar 25 persen per tahun.
Grup ini menghasilkan EBITDA Margin yang kuat, sebesar 34 persen pada QAR 17,7 miliar (USD 4,9 miliar). Itu artinya lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar QAR 11,8 miliar (USD 3,2 miliar), karena strategi pengendalian harga yang lebih efisien.
Pada 2021/22 sendiri, 140 tujuan telah dikembangkan maskapai nasional Qatar ini. Rute yang dimaksud mencakup rute baru Abidjan, Pantai Gading; Lusaka, Zambia; Harare, Zimbabwe; Almaty, Kazakhstan dan Kano serta Port Harcourt, Nigeria selain melanjutkan penerbangan ke pasar-pasar utama di seluruh Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Asia.
"Qatar Airways telah menunjukkan peran yang kuat dalam industri penerbangan, dan hasil keuangan ini adalah indikasi yang jelas dari kinerja Grup yang kuat. Terhadap tantangan selama periode sebelumnya, saya senang dengan pencapaian yang telah dicapai tahun ini dan dengan cara Grup menangani tantangan ini dengan cepat," Ujar Menteri Energi dan Ketua Grup Qatar Airways, Tuan Saad Bin Sharida Al-Kaabi.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid