Selain dengan Good Doctor, kami juga memiliki banyak asosisasi yang memungkinkan kami untuk menjangkau wilayah-wilayah lebih dari sekadar kota metropolitan.
Fokus kami adalah perlindungan kesehatan, jadi 48% dari portofolio kami adalah produk asuransi kesehatan, kemudian sekitar 28% adalah asuransi unit link. Hampir setengahnya adalah asuransi kesehatan.
Kami juga merupakan yang pertama yang menawarkan produk kesehatan mandatory underwriting, yang berarti kami akan melakukan penjaminan pada saat klaim dengan pertanyaan penjaminan yang sederhana. Saya kira kami adalah satu-satunya perusahaan asuransi yang benar-benar ingin menjadi partner untuk semua pelanggan sehingga produknya, inovasinya, janjinya, fleksibilitasnya dapat memberikan pendapatan yang baik bagi perusahaan. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Malaysia, Singapura, hingga China. Itu adalah cara kami untuk membangun ekosistem yang dapat berguna bagi masyarakat.
Kontributor penghasilan terbesar berikutnya adalah unit link. Produk ini sebenarnya selalu menjadi produk yang bagus untuk perusahaan asuransi. Di portofolio kami, [unit link] masih terbatas tetapi berkembang. Kami benar-benar fokus dengan unit link tetapi karena kebijakan terbaru kami perlu sedikit melambat. Tetapi tetap penghasilan terbesar kedua kami adalah unit link.
Benar. Inovasi adalah sesuatu yang selalu kami upayakan untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Sejak pandemi Covid-19, seluruh inovasi yang telah kami lakukan berpusat pada teknologi digital untuk membuat bisnis kami berkelanjutan. Kami menjaga para agen dan konsumen kami melalui teknologi digital.
Selain itu, tahun lalu kami juga meluncurkan layanan asisten virtual Emma. Emma seharusnya menjadi suatu ekosistem komprehensif untuk para konsumen kami mengetahui soal klaim mereka, polis, serta cara mengajukan klaim, seperti pada umumnya. Namun, Emma juga dapat memfasilitasi konsultasi harian, membantu konsumen memahami tentang kesehatan, memberikan kesempatan kepada konsumen untuk sedikit mengubah polis mereka, sehingga Emma menjadi one stop shop service untuk konsumen kami.
Semua ini adalah inovasi yang mendukung strategi kami untuk menjadi partner konsumen kami. Inovasi-inovasi ini menunjukka bahwa kami menargetkan untuk jangka panjang. Kami juga secara konsisten berinovasi dengan menjadikan konsumen sebagai fokus utama kami.
Untuk produk, kami meluncurkan AXA Good Health yang dapat diperoleh melalui aplikasi digital. Selain itu, banyak benefit lainnya yang juga didorong oleh inovasi-inovasi kami. Ini adalah perjalanan kami yang masih berlangsung, jadi inovasi adalah bagian dari hal-hal yang kami lakukan sehari-hari untuk menjadikan layanan dan produk kami menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pastinya. Seingat saya, saat saya pertama kali bergabung [dengan AXA Financial Indonesia], kami berada di peringkat 11 atau 12 di pasar. Saya kira sekarang ini kami berada di peringkat sembilan, saya kurang yakin tetapi saya rasa, di luar dari peringkat lima besar, kami mungkin berprogres lebih baik dibandingkan dengan [perusahaan asuransi] lainnya.
Tentu saja visi kami adalah untuk menjadi asuransi yang paling disukai di Indonesia. Ketika masyarakat memikirkan perlindungan, mereka memikirkan AXA Financial Indonesia, itu adalah mimpi kami. Jadi, saya sangat mengantisipasi bagaimana kami pada tahun-tahun mendatang, mungkin lima tahun, 10 tahun, 12 tahun, intinya sepanjang waktu yang dibutuhkan untuk membangun bisnis, kami tidak terburu-buru.
Saya yakin adalah suatu hal yang mudah untuk hadir dengan produk-produk yang tidak menargetkan keberlanjutan, tetapi dengan cara yang lebih berkelanjutan, menguntungkan, dan inklusif, saya ingin kami ada di peringkat lima besar dalam beberapa tahun ke depan.
Saya sangat percaya bahwa kami berada di bisnis yang bukan bisnis korporasi, tetapi bisnis untuk manusia. Jadi bagi saya, manusia menjadi prioritasnya. Karena apapun janji yang saya berikan kepada konsumen maupun para pemangku kepentingan, kalau orang-orang kami tidak mendukung visi kami, maka itu tidak akan terjadi.
Saya yakin kami telah memberikan fasilitas yang baik kepada karyawan kami, namun kemudian pandemi Covid-19 menyerang yang akhirnya membuat kami bekerja dari rumah. Tim saya telah mengetahui bahwa sistem manajemen AXA Financial Indonesia sangat memprioritaskan kesejahteraan karyawan. Ketika pandemi dimulai pada Maret 2020, kami memutuskan untuk melakukan work-from-home. Tetapi, seperti yang Anda tahu, tidak semua orang memiliki laptop atau kebutuhan lain untuk WFH. Oleh karena itu, dalam seminggu kami mengirimkan laptop, komputer, atau kebutuhan penunjang lainnya kepada karyawan-karyawan kami. Ini adalah komitmen besar kami kepada karyawan kami bahwa kami tidak memaksa mereka untuk menantang risiko, karena saat itu sebagian perusahaan masih menerapkan sistem 50:50, tetapi kami memutuskan untuk memprioritaskan keselamatan para pekerja kami. Jadi, para pekerja kami juga mengetahui dengan baik bahwa kami berusaha untuk mendukung mereka tetap produktif.
Selain itu, kami juga menyelenggarakan vaksinasi untuk para pekerja kami. Sebagian besar pekerja kami juga telah menerima vaksin booster. Jadi, kami memiliki banyak cara untuk memperlakukan pekerja kami dengan baik.
Saya benar-benar berpikir bahwa karyawan kami adalah aset terbesar bagi AXA Financial Indonesia dan saya sangat bangga saya memiliki tim terbaik. Interaksi kami, komitmen kami, benar-benar membantu saya. Karena ketika Anda memiliki tim yang baik, itu akan membantu Anda untuk bekerja dengan baik dan bersenang-senang bersama.
Kami juga rutin melakukan pengukuran kepuasan para pekerja untuk mengetahui bagaimana yang mereka rasakan soal visi dan misi kami. Hasil dari pengukuran cukup bagus, sekitar 70% tim kami puas dan senang dengan kami. Kami juga menjadikan pengukuran itu untuk meningkatkan operasional kami.
Secara profesional, tujuan saya adalah, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, untuk terus melakukan hal yang benar untuk konsumen dan karyawan kami. Terutama di era Covid-19 ketika situasi menjadi lebih sulit, regulasi menurunkan kepercayaan para konsumen, saya ingin untuk terus membangun bisnis yang berkelanjutan di AXA Financial Indonesia dengan melakukan hal yang benar, bukan dengan hal yang mudah; dengan mengambil keputusan yang sulit, bukan keputusan yang mudah; untuk memastikan kami komitmen terhadap konsumen kami untuk jangka panjang dan kami adalah partner dalam hal proteksi kesehatan di Indonesia. Setiap kali seseorang memikirkan perlindungan kesehatan, harapan saya adalah mereka memikirkan AXA Financial Indonesia. Bukan hanya karena produk atau saran yang ditawarkan, tetapi juga karena pengalaman keseluruhan yang kami berikan.
Saya mengatakannya dengan mudah tetapi sebenarnya ada banyak yang perlu kami lakukan, seperti memastikan tim kami memiliki perangkat yang mumpuni, memastikan kami terus berinovasi, memastikan tim kami terus berinteraksi dan memiliki motivasi untuk menjadi lebih kuat, memastikan perusahaan menyesuaikan dengan regulasi dan hadir dengan produk terbaik, serta memastikan seluruh tim bersatu sebagai tim yang solid, di mana hal itu adalah yang kita lakukan hari ini.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid