Kasus Stunting di Garut Masih Tinggi, BKKBN Jabar Turun Tangan

- Selasa, 21 Juni 2022 | 17:20 WIB
Kasus Stunting di Garut Masih Tinggi, BKKBN Jabar Turun Tangan

Jumlah pasti penderita stunting masih dalam pendataan. Jawa Barat memang cukup besar dalam jumlah penyumbang angka stunting karena memiliki jumlah penduduk terbanyak.

Baca Juga: Virtual Expo UPPKA 2022: Pemenuhan Gizi, Pencegahan Stunting sampai Pemberdayaan Ekonomi

"Sebenarnya NTT yang paling besar [angka stunting]. Di Jabar itu banyak karena jumlah penduduknya juga banyak," kata Wahidin kepada wartawan saat kegiatan program penurunan stunting di Desa Haruman, Kecamatan Leles, Garut, Selasa  (21/6/2022).

BKKBN yang menjadi koordinator pelaksana penurunan angka stunting diberi fungsi khusus untuk bisa mengubah perilaku dan mencegah terjadinya stunting.

Baca Juga: Hebat! 16.793 Kampung KB Terbentuk Guna Turunkan Prevalensi Stunting di Indonesia

"Kami juga sudah melakukan MoU dengan Kemenag untuk melakukan pendampingan kepada calon pengantin tiga bulan sebelum menikah. Hal itu dilakukan agar tak ada stunting lahir baru," tegasnya.

Wahidin mengaku jika Jawa Barat menginginkan adanya zero stunting baru. Di samping melakukan penanganan kasus stunting yang saat ini sedang dalam tahap pendataan dan penanganan.

"Seperti saat di Garut sekarang lagi pendataan ulang by name by adress untuk mengetahui jumlah pasti penderita stunting. Prioritas saat ini adalah penanganan stunting akut," ungkapnya.

Halaman:

Komentar