Kemudian, terkait Pelabuhan Patimban, pemerintah mendorong percepatan negosiasi penawaran proyek Pengembangan Pelabuhan Patimban Fase 1-2 (paket 5 dan 6) yang ditargetkan dilakukan penandatangannya pada tahun ini.
Selanjutnya, terkait Proving Ground atau tempat pengujian kendaraan bermotor, pemerintah mendorong Pemerintah Jepang untuk memberikan dukungan kepada konsorsium Indonesia-Jepang untuk mendapatkan pembiayaan dengan biaya yang kompetitif. Dukungan dari investor atau lembaga keuangan Jepang sangat diperlukan untuk dapat memberikan bunga pinjaman yang rendah di bawah suku bunga komersil.
Sementara, terkait Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya, pemerintah mendorong untuk segera dilakukan kajian atau feasibility study (FS)-nya, bekerja sama dengan pihak Jepang.
Pada kesempatan yang sama, Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi menjelaskan, pertemuan kali ini untuk menindaklanjuti pertemuan bilateral antara PM Kishida dan Presiden Jokowi pada tanggal 29-30 April lalu di Indonesia.
Menurutnya, kedua pemimpin telah sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama kedua negara, termasuk di antaranya kerja sama infrastruktur transportasi. "Kerja sama pembangunan yang dilakukan antara Indonesia dan Jepang selama ini berjalan dengan baik dan selalu sesuai dengan timeline yang telah disepakati kedua negara," katanya.
Turut hadir dalam konferensi pers Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Staf Ahli Utama Menhub Budi Setiyadi, Sesditjen Perhubungan Laut Arif Toha, Dirut MRT Jakarta William Sabandar.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid