Pada tahun ini perseroan berencana membuka 4 superstore baru dan melakukan 1 remodelling dari gerai Mitra10. Guna mendukung strategi ekspansi tersebut, Perseroan telah menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp600 miliar.
“Dana tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan segmen ritel modern sebesar 80% dan segmen distribusi sebesar 20%. Per kuartal pertama utilisasi capex sudah 16-17%,”katanya, dalam paparan publik, Rabu (22/6/2022).
Menurutnya, perseroan tidak hanya membuka gerai di kota besar, tapi saat ini juga sudah masuk ke kota-kota second tier.
“Kita tidak hanya di jawa, kita mulai masuk ke second tier city contoh di Jateng seperti Purwokerto, Tegal, Cirebon kita sudah ada. Di luar jawa kita punya pipeline untuk 1 tahun ke depan untuk buka Mitra10 di luar Jawa,” terangnya.
Idrus meyakini potensi ritel moderen bahan bangunan di Indonesia masih sangat terbuka, terutama ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang sangat mendukung, total jumlah penduduk yang cukup besar, pertumbuhan kebutuhan akan renovasi rumah dan sektor properti. Baik itu properti primer maupun sekunder. Terlebih lagi, dengan adanya rencana pembangunan Ibu Kota Baru. Perseroan menyambut baik rencana pemerintah tersebut
“Kita sudah ada di Kalimantan, dengan adanya Ibu Kota baru jadi prospek untuk kita. Ini suatu challenge dan oportunity. Kita juga sudah ada untuk ritel dan gudang,” jelas Idrus.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid