Etika dibutuhkan ketika memasuki dunia digital. Interaksi antarbudaya di ruang digital pun dapat menciptakan standar baru mengenai etika.
Relawan Mafindo, Dosen Praktisi, dan HR Profesional, Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO., M.M mengatakan, idealnya etika di ruang nyata dan digital sama. Sayangnya, survei yang dilakukan Microsoft menunjukkan netizen Indonesia paling tidak sopan se-Asia Pasifik.
Menaikkan harga internet tidak serta merta mengurangi netizen yang tidak beretika. Ketika ingin masuk ke ruang digital, menurut Rovien, setiap orang sebaiknya tidak dalam kondisi emosi sehingga mudah tersindir.
"Yang namanya beretika tidak memandang strata sosial, gender, jabatan, dan tingkat religius seseorang. Semua dari hati kita, integritas kita," ujarnya saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (22/6).
Rovien menyebutkan, harga internet harus murah sehingga bisa diakses oleh semua orang di Indonesia. Semua orang harus bisa menjadi warga digital karena itu adalah masa depan.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid