Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Fedik Abdul Rantam memaparkan bahwa vaksin Merah Putih berawal dari 59 sampel yang kemudian divalidasi menjadi tiga isolate. Dari sampel tersebut, kata Fedik, mulai dilakukan berbagai macam pengujian.
"Tiga isolate kita lakukan berbagai macam uji, mulai dari stabilitas gen, stabilitas dari imunitasnya sendiri, kemudian stabilitas dari pertumbuhan. Tinggal satu saja kita dapatkan dan kita kembangkan menjadi vaksin," kata Fedik, Senin (27/6/22).
Dari proses tersebut, kata Fedik, pihaknya mulai mengembangkan dan mengeksplorasi gen dari virus yang didapat. Dia juga mengatakan bahwa selama melakukan pengembangan, pihaknya dibimbing oleh tim dari BPOM.
"Itulah sebenarnya yang kita ikuti sehingga dalam perkembangannya ini, walaupun naik turun karena memang bahan yang kita gunakan adalah impor, sehingga perlu waktu. Makanya selalu bergeser," paparnya.
Lebih lanjut, Fedik mengungkapkan bahwa hasil pengembangan vaksin menjadi satu kebanggaan yang tidak hanya dirasakan pihak institusi. Tetapi juga untuk masyarakat Indonesia.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid