"Keseimbangan supply dan demand tenaga listrik, ketersediaan sumber EBT di daerah setempat, keandalan keberlanjutan listrik, dan keekonomian proyek-proyek EBT. Ditargetkan pada 2030 bauran EBT akan meningkat mencapai 24,8 persen," ujarnya.
Dari total realisasi sebesar 12,8 persen hingga Juni 2022, Wiluyo menyebut catatan tersebut terdiri dari porsi pembangkit EBT berbasis biomassa dan biogas adalah sebesar 135 megawat.
Lanjutnya, berdasarkan RUPTL 2021-2030 hingga tahun 2030 nanti terdapat rencana pengembangan pembangkit EBT sebesar 20,9 gigawat.
"Di mana di dalamnya termasuk rencana pengembangan pembangkit bioenergi sebesar 590 megawat serta program co-firing yang setara 1,8 gigawat," tutupnya.
Sumber: jakarta.suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid