"Itu terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp3,34 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp3,89 triliun," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Dengan kondisi demikian, maka berdasarkan data setelmen s.d 30 Juni 2022 (ytd), nonresiden jual neto Rp111,12 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp61,82 triliun di pasar saham. Baca Juga: Ambyar! Dana Asing Lagi-lagi Kabur dari Tanah Air, Pekan ini Capai 8,35 Triliun
Sementara itu, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 141,96 bps per 30 Juni 2022 dari 124,96 bps per 24 Juni 2022. Hal ini mengindikasikan tingkat risiko berinvestasi di Indonesia mengalami peningkatan.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ucap Erwin.
Sebelumnya, berdasarkan data transaksi 20 Juni - 23 Juni 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik juga terjadi jual neto Rp8,35 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp5,25 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp3,10 triliun.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid