Hati-Hati Ujaran Kebencian, Cyberbullying Berdampak Besar bagi Korban

- Kamis, 07 Juli 2022 | 08:10 WIB
Hati-Hati Ujaran Kebencian, Cyberbullying Berdampak Besar bagi Korban

"Cyberbullying di dunia digital sangat rawan sekali untuk anak-anak dan orang dewasa," kata Sekretaris RTIK Kabupaten Blitar, Nuriyan Dwi Saputri saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (2/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima. 

Baca Juga: Memasuki Industri 5.0 Masyarakat Dituntut Lebih Menguasai Digital Skills

Beberapa contoh cyberbullying adalah doxing, membagikan data personal seseorang ke dunia maya. Kemudian cyberstalking mengintip dan memata-matai seseorang di dunia maya, termasuk membalas dendam melalui penyebaran foto atau video vulgar yang bisa juga untuk memeras korban. 

Setiap orang perlu memahami dampak dari cyberbullying bagi korban, karena pada dasarnya sebagian pengguna juga tidak sadar saat berperilaku di media sosial. Padahal baik di kehidupan nyata maupun maya, kata-kata yang ditulis melalui kolom komentar juga ikut memengaruhi korban. 

Baca Juga: Awasi Anak Saat Berseluncur di Dunia Digital

Secara mental korban bisa merasa kesal, malu, bodoh, bahkan marah. Sementara secara emosional korban bisa merasa malu dan kehilangan minat pada hal yang disukai. Bahkan dampaknya juga bisa ke fisik korban, seperti lelah karena kurang tidur atau mengalami gejala sakit perut dan sakit kepala. 

Lebih parahnya lagi, cyberbullying juga memiliki dampak psikologis yakni mudah depresi, marah, cemas, merasa gelisah, menyakiti diri sendiri, hingga percobaan bunuh diri. Dampak sosialnya, korban bisa mengucilkan diri, merasa kehilangan percaya diri, lebih sensitif kepada teman dan keluarga. 

"Pada anak cyberbullying bisa berakibat penurunan prestasi akademik, rendahnya tingkat kehadiran, dan perilaku bermasalah di sekolah," tuturnya lagi.

Halaman:

Komentar

Terpopuler