Investasi Telkomsel di GoTo Dinilai Tepat Demi Memanfaatkan Pertumbuhan Ekonomi Digital

- Kamis, 07 Juli 2022 | 18:50 WIB
Investasi Telkomsel di GoTo Dinilai Tepat Demi Memanfaatkan Pertumbuhan Ekonomi Digital

Dukungan terhadap investasi tersebut disuarakan kalangan ekonom dan Dewan dalam kesempatan terpisah, Kamis (7/6).

Penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Edwin Sebayang menuturkan, saat ini Telkom sebagai emiten memang harus terus berekspansi menciptakan sumber pendapatan baru, tak lagi hanya mengandalkan pendapatan ‘voice’. Telkom harus bisa memanfaatkan big data yang dimiliki, agar bisnis tak stagnan dan menciptakan persepsi negatif ke investor.

“Jadi saya menilai, apa yang dilakukan  Telkom dengan berinvestasi di GoTo lewat Telkomsel sudah tepat. Ini pure aksi korporasi yang ujungnya akan mendongkrak pendapatan Telkom. Mereka memang butuh ekspansi,” ujar Pengamat Pasar modal dari MNC Asset Management tersebut kepada wartawan, Kamis (7/7/2022). 

Baca Juga: Dari Boy Thohir hingga Wishnutama, Siapa Saja Orang-Orang Hebat di Balik GoTo?

Dengan big data yang dimiliki Telkomsel dan ekosistem digital yang dimiliki GoTo, Edwin pun yakin hasil positif akan didapat Telkom dalam beberapa waktu ke depan. 

“Alibaba, Amazon sudah menikmati hal seperti ini. Ini bisnis model baru yang punya potensi keuntungan besar. Saya melihat bisnis GoTo juga sudah matang, bukan startup yang baru mulai,” tuturnya. 

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Satrio Utomo berpendapat, perekonomian Indonesia ke depan memang akan banyak dikuasai oleh bisnis digital. GoTo sendiri diakuinya sudah sangat besar. Dalam dua tahun belakangan saja, kontribusi GoTo memang mencapai sekitar 2% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

Hanya saja, terlepas dari aspek bisnis dan potensinya, untuk menghindari polemik berkepanjangan, dia menyarankan perlunya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengurai hal ini.

“OJK itu wasit industri keuangan. Untuk membuktikan apakah ada ‘sesuatu’ di aksi korporasi terkait dengan emiten di pasar modal, ada baiknya OJK memeriksa. Saham yang diperdagangkan juga harus dijalankan dengan baik dan perlu diketahui investor,” tuturnya.

Tidak Berharap Harga Saham

Dalam jangka pendek saja, 12 bulan ke depan, Edwin memprediksi saham GoTo punya potensi menuju ke level Rp500 persaham. Artinya, jika Telkomsel membeli saham GoTo di harga Rp 270 sebanyak 23,7 miliar saham, ada sekitar 80% keuntungan dari harga saham yang dibelinya. 

Tapi, ia mengingatkan, investasi yang dilakukan Telkomsel sejatinya juga untuk jangka panjang, bukan sekadar mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau dividen semata. “Saya yakin, banyak potensi bisnis yang bisa digarap GoTo, tak hanya sekadar bisnis pengantaran misalnya,” kata Edwin. 

Menurutnya, kecurigaan sebagian pihak terkait dengan aksi korporasi ini karena ketidaktahuan dari pihak yang menuduhkan. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan hitung-hitungan dari aspek bisnis yang memang jelas menguntungkan. 

Baca Juga: Telkomsel Sudah Jalankan SOP dan GCG yang Benar Saat Investasi di GoTo

Halaman:

Komentar

Terpopuler