"Pendidikan tidak punya pengaruh pada toleransi," kata Saiful, yang dipaparkan dalam program "Bedah Politik" yang disiarkan kanal YouTube SMRC TV, Kamis (7/7/2022).
Saiful menyatakan bahwa harapannya semakin tinggi pendidikan maka semakin toleran. Namun faktanya di Indonesia semakin tinggi pendidikan tidak menyumbang sikap toleransi.
Masyarakat yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) 53 persen keberatan bertetangga dengan penganut Yahudi, tidak jauh berbeda dengan lulusan perguruan tinggi (PT) sebesar 48 persen.
Orang yang hanya berpendidikan tamat SD, sebanyak 58 persen keberatan Yahudi menjadi guru di sekolah negeri. Sementara 57 persen orang berlatar belakang PT keberatan dengan hal tersebut.
Penganut Yahudi sangat diharapkan tidak menjadi pejabat publik di Indonesia menurut 60 persen orang berlatar belakang tamat SD, dan 67 persen yang telah mendapat gelar dari perguruan tinggi.
Data ini menunjukkan tidak ada beda antara yang berpendidikan rendah dan tinggi dalam hal penerimaan pada warga Yahudi.
Ada dua yang berpengaruh pada sikap intoleransi warga, menurut Saiful. Pertama adalah paham keagamaan. Kedua adalah sikap resmi negara yang diskriminatif terhadap agama Yahudi.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid