Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah terlibat dengan China lantaran kerjasama mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, yang kini sedang bermasalah.
Baca Juga: Kisruh Investasi TN Komodo, Kebijakan Jokowi Jadi Sorotan: Track Recordnya Sangat Buruk
Terkait pembengkakan biaya Kereta Cepat, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengusulkan untuk meminjam 75 persen dari CBD (China Development Bank).
Selain itu, pada masa Megawati penjualan gas ke China diperkirakan rugi mencapai Rp500 triliun setiap tahun, hingga perlu untuk dihentikan.
Indonesia menjual gas murah ke China selama 25 tahun dan tidak dinaikkan meskipun harganya terus naik, akibat penjualan ini negara mengalami kerugian yang berdampak pada kesejahteraan rakyat.
"Ngerik nih model2 kerjasamanya, baik era Mega maupun Jokowi. Era mega kontrak penjualan gas ke China diperkirakan rugi 500 triliun per tahun," beber Lukman.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid