Sementara itu, dikutip dari Kompas, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan penyesuaian ini mengikuti kenaikan harga patokan minyak mentah Indonesia atau ICP.
"Penyesuaian harga secara berkala ini kembali dilakukan, dimana harga BBM Non subsidi harganya fluktuatif mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas, terutama harga minyak dunia atau ICP," tutur Irto Ginting.
Baca Juga: Harga BBM Pertamax Turbo Cs Naik, Ucapan Pejabat Saat Pemilu Diungkit: Demi Rakyat dan Atas Nama Bangsa Juga Negara, Bullshit!
Tercatat, harga rata-rata ICP per 2022, di angka 106,73 dollar AS per barrel. Posisi tersebut masih lebih tinggi sekitar 24 persen dari harga ICP pada Januari 2022 lalu.
Yg mahal naik, yg murah (solar dan pertalite) di batasi. Apakah itu bisa di artikan maksa rakyat untuk beli BBM yg mahal?. Kayaknya makin gawat keuangan negara kita.https://t.co/iKG4qGQZns
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid