Luhut mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi RI sepanjang kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen dan tergolong impresif, dibandingkan negara lain termasuk yang terbaik.
Baca Juga: Pernah Sebut Jokowi Tak Patuhi Konstitusi, Kini Politikus PDIP Dukung Luhut Tunda Pemilu 2024: Melawan Megawati!
Rocky Gerung menyebutkan bahwa Luhut mempunyai motif menyampaikan hal tersebut, lantaran dia adalah seorang menteri investasi.
"Pak Luhut harus mengucapkan hal itu supaya timbul optimisme karena beliau menteri investasi, kan bayangkan kalau menteri investasi mengungkapkan hal sebaliknya," ucapnya.
Jika Menko Marves mengungkapkan bahwa ekonomi menurun, maka investor tidak akan mau berinvestasi di Indonesia, namun ini tentu berdasarkan analisis.
"Gak masuklah investor, tapi tetap soal angka itu di belakang itu harus ada analisis, misalnya menyebutkan 'ya kita paling bagus pertumbuhannya' tapi pertumbuhan dengan disparitas," ungkapnya.
Dalam analisa politik, pertumbuhan ekonomi tidak menjadi masalah, dan biasa disebut sebagai pertumbuhan tanpa distribusi, tapi tetap ada ketentuan.
"Kan itu yang biasa disebut grows without distribution, ini di dalam analisa politik ekonomi ya grows gak ada soal," bebernya yang dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (11/8).
Namun, pertumbuhan ekonomi RI tetap harus dibandingkan dengan prediksi pengamat lain, seperti IMF atau beberapa institusi finansial.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});"Tetapi kalau grows itu tidak menimbulkan yang disebut atau menimbulkan an-ikolik, juga musti dibandingkan dengan prediksi pengamat lain tentang grows kita," pungkasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid