Menanggapi hal itu, mantan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany mengatakan, bocornya suara itu seharusnya tidak terjadi dalam rapat dengan pembahasan yang sangat serius.
Baca Juga: Tulis Surat untuk Seluruh Rekan Polri, Ferdy Sambo Ungkap Penyesalan Mendalam: Saya Siap Menerima Konsekuensinya
Menurut Tsamara, seharusnya seluruh peserta rapat mematikan suara hp masing-masing dan fokus mengikuti rapat.
“Becandaan “Sayang” di rapat DPR. Mohon maaf ya. Tapi apakah pantas? Itu rapat sangat penting tentang kasus yang juga sangat penting. Harusnya hp silent semua dan tidak jadi ajang bercanda,” kata Tsamara melalui akun Twitternya, Kamis (25/8/2022).
Becandaan “Sayang” di rapat DPR. Mohon maaf ya. Tapi apakah pantas? Itu rapat sangat penting tentang kasus yang juga sangat penting. Harusnya hp silent semua & tidak jadi ajang bercanda.
— Tsamara Amany (@TsamaraDKI) August 25, 2022Untuk diketahui, suara sayang itu terdengar saat peserta rapat menyusun kesimpulan pada poin kedua. Momen itu terjadi ketika anggota Komisi III DPR Habiburokhman sedang memberi masukan pada kesimpulan, Rabu (24/8/2022).
Dalam video yang beredar di media sosial, diperlihatkan detik-detik ketika suara perempuan memanggil "sayang" tersebut muncul. Mulanya, terdengar suara pria yang tengah memberikan suatu penjelasan.
Lalu tiba-tiba di tengah ucapannya, terdengar suara seorang perempuan memanggil, "Sayang." Namun, suara pria itu tetap melanjutkan ucapannya meski terdengar bahwa dirinya cukup terdistraksi, ditandai dengan suaranya yang memelan.
Kemunculan suara perempuan memanggil "sayang" di rapat DPR itu pun sontak disusul dengan suara tawa yang kencang dari banyak orang. Seketika, pria yang tadi memberikan penjelasan segera membela diri.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid