Rocky Gerung pun menyinggung tentang politik identitas yang ingin dihindari dalam Pemilu 2024, padahal dalam tata bahasa identitas bukan sesuatu yang sudah final.
Baca Juga: Janji Prabowo Soal Kepemimpinan Ditagih, Gubernur DKI Jakarta Disorot: Anies Dipilih Karena...
"Gak ada sebetulnya di dalam secara grammar yang disebut identitas yang udah final gitu kan, jadi kalau dibilang oh identitasnya merah, biru, kuning enggak," ujarnya.
Berdasarkan bahasa Yunani, identitas berarti sesuatu yang sudah mati, jadi politik identitas seharusnya merujuk pada hal tersebut.
"Dalam bahasa Yunani, identity identitas itu artinya dia yang sudah mati, itu dasarnya, kenapa? sebab hanya orang mati yang bisa diidentifikasi," jelasnya yang dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (25/8).
Jika seseorang masih hidup, pikirannya akan terus bertumbuh, sehingga ketika dalam pikirannya ada politik Islam, maka bukan seperti yang dibayangkan negara.
"Jadi selama dia masih hidup ya alam pikirannya bertumbuh, seseorang kemarin diidentifikasi dengan politik islam, tetapi dalam pikirannya bukan islam yang dibayangkan oleh negara," ungkapnya.
Pengertian Islam berdasarkan sudut pandang negara disinggung sebagai teroris serta kaum fundamental, padahal bukan itu yang ada di kepala mereka.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});"Yang marah-marah, yang fundamental. Jadi masyarakat Islam juga menganggap kalau saya diidentifikasi dengan Islam saya bertanya pengertian Islam oleh negara itu apa," pungkasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid