PSI Kembali Ungkit Politik Identitas Anies pada Pilkada 2017: Kita Bisa Memaafkan, Tapi Tidak untuk Melupakan

- Rabu, 07 September 2022 | 08:30 WIB
PSI Kembali Ungkit Politik Identitas Anies pada Pilkada 2017: Kita Bisa Memaafkan, Tapi Tidak untuk Melupakan

Guntur Romli kembali mengungkit tentang politik identitas pada Pilkada 2017 lalu. Ia mengatakan semua orang bisa memaafkan tapi tidak melupakan.

Baca Juga: Soal Kenaikan BBM, Puan Minta Pemerintah Tidak Membuat Rakyat Makin Susah, Said Didu: Izinkan Saya Ketawa

Hal itu disampaikan Guntur Romli lewat akun Twitter pribadinya, pada Rabu 7 September 2022.

"Kita bisa memaafkan kebencian, rasisme dan politik identitas di Pilgub 2017, tapi TIDAK UNTUK MELUPAKAN," ujar Guntur Romli.

Kita bisa memaafkan kebencian, rasisme dan politik identitas di Pilgub 2017, tapi TIDAK UNTUK MELUPAKAN. pic.twitter.com/8TaymwZIx5

Diketahui Anies meresmikan dua geraja yaitu Bethel Indonesia (GBI) Jelambar Timur di Penjaringan, serta Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Yordan Gading Griya Lestari di Cilincing, Jakarta Utara.

Warganet dengan akun @pen1km4t3u4h menyebut bahwa stola hanya diperuntukan untuk imam atau pastor ketika memimpin missa.

"Dalam Kekristenan (Terutama @GrjKatolik @KatolikG ) Stola itu HANYA boleh dipakai oleh imam/pastor (dan Diakon, dgn posisi berbeda) ketika memimpin missa/ekaristi," ucapnya dikutip dari Twitter, Selasa (6/9/2022).

Halaman:

Komentar

Terpopuler