Hal itu ditanggapi Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa Anies Baswedan lebih cocok jadi guru lantaran gaya bahasanya yang seakan mengelabui fakta sebenarnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Bakal Ditanya KPK Soal Perencanaan Hingga Keuntungan Formula E, Janji 3 Bulan Lalu Diungkit: Rakyat Dibohongi!
Ferdinand Hutahaean juga menyebut bahwa kata "membantu" dari Anies Baswedan itu justru terkesan lucu bagi penegak hukum.
"Gayamu ngomong mmg bolehlah untuk mengelabui situasi. Mestinya kamu jd guru, ngga cocok jd politisi atau pejabat. Bg penegak hukum, kata membantu itu bikin ketawa kecuali sampean jd Justice Collaborator," ungkap Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Rabu (7/9).
Lanjut, Ferdinand Hutahaean menegaskan bahwa Anies Baswedan dipanggil KPK bukan hanya sebagai saksi ahli, namun bisa dijadikan sebagai tersangka.
"Anda bkn saksi ahli tp SAKSI YG BISA JD TERSANGKA," pungkas Ferdinand Hutahaean.
Sementara itu, terkait pemanggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 7 September 2022, perihal penyelidikan kasus dugaan korupsi terkait penyelenggaraan Formula E Jakarta, Anies Baswedan memenuhi panggilan tersebut.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid